Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Ternyata sebagian besar orang belum bisa memahami perbedaan psikolog dan psikiater, lho. Termasuk saya sendiri sih, dulu sebelum belajar keilmuan psikologi. Banyak orang masih beranggapan jika antara psikolog dan psikiater adalah jenis profesi yang sama. Sehingga, menjadi salah satu sebab orang tertukar ketika ingin berkonsultasi masalah kesehatan mentalnya. Weel, disini blog psikologi ingin meringkas dan memberikan informasi perbedaan mendasar psikolog dan psikiater, serta kapan sih waktu yang tepat seseorang berkonsultasi ke psikolog atau psikiater?

perbedaan psikolog dan psikiater

Persamaan Psikolog dan Psikiater

  1. Memberikan pelayanan penanganan yang terkait dengan masalah mental individu, diantaranya dengan memberikan saran kepada klien/pasien untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Sama-sama mendalami ilmu jiwa dan perkembangan manusia.
  3. menggunakan psikoterapi sebagai permulaan dengan mengajak berbicara pasiennya mengenai masalah yang dihadapi.  

 

Perbedaan Psikolog dan Psikiater

A. Aspek Latar Belakang Pendidikan 
  1. Psikolog adalah lulusan sarjana psikologi (S.Psi) yang melanjutkan dan lulus S2 dari pendidikan magister profesi psikologi (M.Psi), kemudian mendapatkan izin praktek membuka praktek psikologi.   
  2. Psikiater adalah lulusan sarjana kedokteran yang melanjutkan dan mengambil spesialis kedokteran jiwa dengan gelar Sp.KJ (Spesialis Kedokteran Jiwa).
B. Metode penanganan  
  1. Psikolog tidak boleh memberikan resep obat-obatan kepada klien/pasien. Metode penanganan psikolog diantaranya adalah sebagai berikut:  a)   Mendiagnosis klien dengan melakukan wawancara, survei, serta observasi; b)  Melakukan terapi bicara dengan cara duduk bersama psikolog lalu membicara suatu permasalahan; c) Memberikan psikoterapi. Semisal, terapi perilaku kognitif untuk membantu mengatasi masalah pikiran negatif serta membentuk pola pikir; d)  Memonitoring secara berkala perkembangan mental klien. 
  2.  Psikiater boleh memberikan obat-obatan setelah berhasil mendiagnosis gangguan mental pada pasien kepada klien/pasien. Metode penanganan psikiater diantaranya adalah sebagai berikut:  a)  Tes psikologis; b)  Proses evaluasi dengan tatap muka ; c)  Tes laboratorium mengatasi penyebab fisik oleh gejala gangguan mental; d) Psikiater memonitoring kondisi klien secara bertahap dengan mengetahui tanda tanda sembuh dan efek samping tertentu.

 

Kapan Saya Konsultasi ke Psikolog dan Psikiater?

Ketika anda memutuskan untuk berkonsultasi baik ke psikolog atau psikiater, anda harus mengetahui waktu yang tepat. Apakah permasalahan memang sudah sangat parah hingga kamu harus menggunakan bantuan ahlinya? Oleh karenanya, jika mengalami gejala atau tanda-tanda berikut alangkah lebih cepat dan baiknya untuk menemui psikolog. Tanda-tandanya:

  1. Ingin bunuh diri
  2. Ketika mengalami kehilangan yang membuat kesedihan sulit ditangani
  3. Merasa stres dan anxiety yang berlebihan
  4. Merasa depresi
  5. Fobia akan suatu hal
  6. Permasalahan keluarga
  7. Menghindari aktivitas sosial
  8. Kecanduan akan sesuatu yang negatif
  9. Ingin mengembangkan diri

Sedangkan waktu yang tepat anda menemui psikiater, jika mengalami tanda-tanda seperti:

  1. Tidak mampu mengendalikan emosi meliputi marah, sedih, dan mudah tersinggung yang mengganggu kehidupan.
  2. Pola tidur yang berubah secara ekstrim yang mengganggu kesehatan mental
  3. Kecanduan penggunaan obat-obatan
  4. Perubahan performa di dalam sekolah maupun pekerjaan
  5. Sakit fisik yang sulit diketahui penyebabnya
  6. Mengalami mimpi buruk secara berlebihan dan mudah marah-marah

 

Setelah mengetahui perbedaan antara psikolog dan psikiater, sedikit banyak anda jadi memahami juga harus kemana kan ketika mengalami permasalahan yang menyangkut gangguan mental?  Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kesehatan mental secara tepat. Apalagi jika sudah mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental sekarang ini penting untuk dijaga, jangan dipendam secara pribadi, pliss! Sebab dampaknya tidak akan baik untuk kesehatan diri terutama mental.

 

LihatTutupKomentar