Konseling Karir Siswa SMA

Konseling Karir Siswa SMA

Konseling karir siswa SMA - Mayoritas pelajar mendekati selesai study dari SMA/MA selalu dihadapkan dengan satu pertanyaan, yaitu sesudah lulus dari SMA/MA, saya ingin meneruskan ke mana ya.... ? Pertanyaan itu selalu terbesit di pikiran pelajar saat mendekati selesainya study. Calon Alumnus SMA/MA banyak alternative yang dapat dilakukan, salah satunya Study lanjut (kuliah) baik program D1/D2/D3/S1, pelatihan/training, bekerja dalam/luar negeri, berwirausaha atau memiliki keluarga. Semua opsi ada resikonya, karena itu perlu informasi yang cukup lengkap dalam memutuskan pada pilihan masa depan yang lebih bagus.

Berbicara pendidikan di jenjang SMA / MA, maka tidak lepas dari output lulusan yang harus lebih banyak melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. Alasan para calon lulusan SMA / MA harus studi lanjut atau kuliah diantaranya:

  1. Agar memiliki wawasan yang lebih luas sehingga dapat membentuk pola pikir (mindset) dalam diri Anda lebih baik.
  2. Agar memiliki sikap dan mental yang baik, karena dibekali hard skill maupun soft skill.
  3. Untuk memudahkan dalam bekerja atau dalam membuka usaha yang lebih baik dan  berkarier lebih cepat.
  4. Untuk mencapai kepuasan yang tidak dapat diukur oleh materi, karena telah melalukan proses menuju kesuksesan
  5. Untuk memperoleh kecukupan keuangan, baik dengan cara Anda bekerja / berwiraswasta.
  6. Aktualisasi di masyarakat
  7. Memiliki lingkungan / komunitas yang derajat keilmuannya sama atau lebih tinggi dari Anda

    

        Maka dari itu, cepat atau lambat siswa akan mengalami beberapa pertanyaan apabila “Studi Lanjut / Kuliah”. Diantaranya:

  1. Apa program studi yang diminati ?
  2. Bagaimana prospek masa depan program studi tersebut ? 
  3. Di mana Univeritas/Institut/Sekolah Tinggi/Akademi/Politeknik yang ada program studi yang diminati ?
  4. Bagaiamana langkah sukses menuju perguruan tinggi ?

 

        Alangkah lebih baik sebelum berlanjut menjawab pertanyaan di atas, siswa harus mengenal dan mengetahui dirinya sendiri (konsep diri) atau biasanya guru bk membekali dengan materi “SIAPA SAYA (WHO AM I )….? Pada teori yang dikembangkan oleh John L. Holland, ada 6 jenis kepribadian yang paling mempunyai pengaruh dalam skema karier yang diputuskan oleh seorang, dalam konteks ini ialah siswa. Adapun jenis-tipe kepribadian itu seperti berikut : 

 

1. Realistic (R)

Jenis bentuk ini cenderung untuk memilih lapangan pekerjaan yang fokus ke pengaplikasian. Ciri-cirinya yaitu; memprioritaskan kekuatan  (kemampuan otot), keterampilan fisik, bekerja secara praktis, memiliki kemahiran, dan koordinir motorik yang kuat, tetapi kurang mempunyai kemahiran verbal, kurang mempunyai keterampilan sosial, dan kurang sensitif dalam interaksi sama orang lain. Orang model orientasi realitas di dalam lingkungan kenyataannya selalu diikuti dengan beberapa tugas yang riil, fisik, eksplisit yang memberikan tantangan untuk penghuni kepribadian lingkungan ini.

Agar bisa memecahkan problem yang lebih efisien, maka sering membutuhkan beberapa bentuk kemahiran, gerakan, dan ketahanan tertentu. Salah satunya kemahiran teknisi, ketahanan dan gerakan fisik untuk berpindah-pindah serta sering ada di lapangan. Karakter-sifat yang terlihat secara jelas dari tuntutan-tuntutan lingkungan dapat membuat kegagalan dan kesuksesan. Adapun contoh tugas orang dengan model tipe ini ialah, operator mesin/radio, pengemudi truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, pakar listrik, dan tugas lain yang sejenis.

 

2. Investigative (I)

Tipe model ini mempunyai kecondongan untuk memilih tugas yang memiliki sifat intelektual dan akademis. Ciri-cirinya ialah mempunyai kecondongan untuk merenungkan dibanding menyelesaikannya dalam memecahkan satu permasalahan, fokus pada pekerjaan, tidak sosial, memerlukan banyak pengetahuan, mempunyai nilai-nilai dan sikap yang tidak konservatif dan beberapa kegiatanya memiliki sifat intraseptif.

Orang model orientasi intelektual di dalam lingkungan kenyataannya selalu diikuti dengan pekerjaan yang membutuhkan beragam kekuatan abstrak dan inovatif, hal ini bukan bergantung kepada penilaian pribadinya. Agar bisa memecahkan permasalahan yang efisien dan efektif dibutuhkan intelegensi, khayalan, dan kesensitifan pada beragam permasalahan yang memiliki sifat intelektual dan fisik. Syarat-syarat sukses dalam melakukan pekerjaan memiliki sifat obyektif dan dapat diukur, tapi membutuhkan waktu yang lumayan lama dan dengan bertahap. Bahan dan alat serta perlengkapan lainnya yang dipakai dalam bekerja membutuhkan kelihaian intelektual dibanding kemahiran manual saja. Kemahiran menulis mutlak menjadi senjata utama dalam tipe ini. Contoh tugas orang dengan model orientasi investigative ialah, pakar fisika, pakar biologi, kimia, antropologi, matematika, tugas riset, dan tugas lain yang sejenis.

 

3. Artistic (A)

Tipe model orientasi ini mempunyai kecenderungan berhubungan sama orang lain secara tidak langsung, memiliki sifat sosial namun sulit beradaptasi. Orang model orientasi artistik ini ditandai dengan beragam jenis pekerjaan dan permasalahan yang membutuhkan interpretasi atau kreativitas. Beberapa bentuk artistik yaitu dengan cita-rasa, hati dan imajinasi.

Dalam kata lain tujuan artistik lebih mengutamakan, jika menghadapi kondisi sekitar maka ia melakukannya dengan cara ekspresi diri dan menghindari kondisi yang memiliki sifat intrapersonal, kedisiplinan, atau kondisi yang menuntut keterampilan fisik. Contoh tugas orang dengan model orientasi artistik ialah, pakar musik, pakar kartun pakar sinetron, pembuat lagu, penyair, dan tugas yang lain semacam.

 

  4. Sosial (S)

Tipe model ini mempunyai kecondongan untuk memilih lapangan kerja yang memiliki sifat menolong seseorang (helpers). Beberapa ciri dari tipe model ini ialah pintar berkawan dan bicara, memiliki sifat responsif, bertanggungjawab, kemanusiaan, memiliki sifat religius, memerlukan perhatian, mempunyai kemahiran verbal, jalinan antarpribadinya bagus, sejumlah kegiatan rapi dan teratur, menghindari bentuk pemecahan permasalahan secara intelektual, lebih fokus pada perasaan / hati.

Orang model orientasi sosial mempunyai beberapa ciri keperluan akan kekuatan untuk menginterpretasi dan mengganti sikap manusia dan ketertarikan untuk berbicara sama orang lain. Pada umumnya tujuan kerja cenderung memunculkan rasa harga diri dan status. Contoh pekerjaan tipe sosial ialah, guru, karyawan sosial, konsultan, misionari, psikiater klinik, terapis, dan tugas lain yang sejenis.

 

5. Enterprising (E)

Tipe model ini mempunyai ciri-ciri khas, salah satunya memakai keterampilan-keterampilan berbicara pada kondisi di mana ada peluang untuk menguasai atau mempengaruhi seseorang, memandang dirinya sendiri paling kuat, jantan, mudah untuk melangsungkan penyesuaian (adaptasi) terhadap orang lain, menyukai beberapa tugas sosial yang kabur, perhatian yang besar pada kekuasaan, status dan kepimpinan, agresif dalam aktivitas lisan. Orang model orientasi usaha ditandai dengan beragam jenis pekerjaan yang mengutamakan kekekuatan verbal yang dipakai untuk mengarahkan dan mempengaruhi seseorang. Contoh tugas orang dengan model orientasi ini ialah, pedagang, politisi, manager pimpinan, eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan tugas lain yang sejenis.

 

6. Conventional (C)

Tipe model ini secara umum mempunyai kecondongan terhadap aktivitas verbal, dia menyukai bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur, suka berbakti, mengidentifikasikan diri dengan kekuasaaan, memberikan nilai yang tinggi pada status dan realita materi, menggapai arah dengan mengadaptasikan dirinya sendiri kepada atasan (menyukai kegiatan sehari-hari dengan rutinitas yang jelas).

Orang model orientasi konservatif di lingkungan kenyataannya diikuti dengan beragam jenis pekerjaan dan pemecahan permasalahan yang membutuhkan satu proses informasi verbal dan matematis secara berkesinambungan, teratur, nyata, dan struktural. Berhasilnya dalam pemecahan permasalahan akan terlihat secara jelas dan membutuhkan tempo waktu yang relatif singkat. Contoh tugas orang dengan model orientasi conventional ialah, kasir, statistika, pemegang buku, karyawan arsip, karyawan bank, dan tugas lain yang sejenis.

 

 

LihatTutupKomentar